
Globalisasi membawa dampak positif dan negatif bagi perkembangan sosial serta pendidikan di tanah air. Berkembangnya teknologi yang semakin maju, manusia terbantu dengan berbagai alat bantu terutama handphone. Namun, secara kasat mata hal itu mengubah cara untuk mengakses informasi, mengalokasikan waktu, dan berinteraksi dengan orang lain.
Salah satu lembaga pendidikan Islam yang sering disebut pondok pesantren memiliki peraturan-peraturan bagi penghuninya. Termasuk peraturan tentang larangan bagi santrinya untuk membawa HP. Jika ada salah satu santri yang melanggar aturan tersebut, pihak pondok pesantren tak segan untuk menerapkan sanksi tegas.
Santri Putri Hancurkan HP Sendiri
Salah satu sanksi bagi santri yang melanggar terlihat pada video yang diunggah oleh salah satu akun Instagram @andreli_48 pada senin (29/08). Para santri putri yang melanggar harus mendapatkan sanksi menghancurkan HP miliknya dengan tangannya sendiri. Mereka diduga melanggar aturan tidak boleh membawa HP ke dalam pondok pesantren.

“Momen ketika HP yang penuh kenangan didalamnya, harus hancur di tangan sendiri,” demikian dikutip dari keterangan video.
Nangis Sesenggukan
Dalam video tampak barisan santri yang menerima sanksi, berjongkok berbaris di depan mereka ada batu bata sebagai tempat meletakkan handphone. Kemudian mereka mengambil batu lain untuk memukul HP yang berada di atas batu bata tersebut.
Terlihat dari raut wajah mereka yang sedih dan tak tega untuk menghancurkan barang berharga baginya. Sehingga tampak seorang santri yang memukul pelan agar HP-nya tak rusak. Bahkan ada yang menangis sesenggukan, tak kuasa menghancurkan HP yang ada di hadapannya.

Disaksikan Santri Lainnya
Aksi mereka itu diketahui oleh pengasuh pondok pesantren yang menyaksikan. Bahkan, salah satunya nampak langsung memberikan contoh dengan pukulan yang keras. Akhirnya pada santri yang mendapatkan sanksi ini mengikuti arahan dari pada pengasuh.
Aksi mereka menghancurkan HP itu turut disaksikan oleh santri putri lainnya. Hal ini ditujukan agar para santri lainnya jera tak mengikuti jejak mereka. Dalam unggahan video tersebut tak diketahui nama pondok pesantren, lokasi, dan kapan waktu kejadian. Hingga kini pula belum ada klarifikasi dari pihak terkait.

Dampak Positif dan Negatif dari HP
Penerapan peraturan dan sanksi bagi santri yang membawa HP pada setiap pondok pesantren berbeda-beda. Namun hakikatnya, mereka menerapkan peraturan tersebut karena memiliki beberapa hal pertimbangan baik positif maupun negative penagruh HP. Dampak positif diantaranya adalah mempermudah komunikasi antara orang tua dan siswa, menambah pengetahuan tentang teknologi, dan menambah wawasan terutama materi pelajaran.
Sedangkan dampak negatif dari penggunaan HP seperti mengganggu proses kegiatan belajar dan mengajar. Hal ini karena banyaknya fitur apikasi yang memecah konsentrasi para santri seperti kameran, menonton video, hingga membalas chat. Penggunaan HP tersebut berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku santri di sekolah dan pondok pesantren dengan adanya konten-konten yang tak mendidik. Belum lagi rawannya tindak kejahatan, mengingat HP sangat mudah untuk diperjual belikan.
Dari uraian dampak positif dan negative dari penggunaan HP, dapat disimpulkan jika dampak egatif lebih banyak dari pada manfaatnya. Hal ini yang menyebabkan pihak pondok pesantren menerapkan larangan keras bagi para santri membawa HP.
Banyak Warganet yang Membenarkan Kejadian Tersebut
Banyak pula warganet yang membenarkan kejadian pada video tersebut. Menurut mereka penerapan peraturan dan sanksi tersebut sudah benar. Merekapun memahami bagaimana banyak pengaruh negative bagi para santri yang menggunakan HP. Berikut ini beberapa komentar dari warganet terkait hal tersebut.
“Jooosss. Dari awal masuk/ndaftar pasti udah di kasih tau aturannya ketahuan bawa HP ya di hancurin.. Ngeyel? Resiko tanggung sendiri,” tulis akun @kopi_rindu14.
“Setiap Pondok Pesantren mempunyai peraturan sendiri sendiri. Semua ada konsekuensinya…. Hormati dan hargai. Bila tidak suka ya silahkan keluar,” Tulis akun @hariasyik.
“Peraturan tetap peraturan! Ga suka, mending mundur.. Melanggar, tanggung sendiri resiko dan kerugian,” tulis akun @plain_as_vanilla.
“Itu sudah konsekuensinya. Jadi jangan disamakan dengan tempat lain,” Tulis akun @ardiyan.maulana15.
Video
Berikut video selengkapnya.