Hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia dirayakan oleh masyarakat setiap tahunnya pada tanggal 17 Agustus. Pada momentum perayaan ini, biasanya masyarakat menggelar upacara bendera baik di instansi hingga di lingkungan Rukun Warga.
Kemeriahan pun akan semakin terasa dengan aksi masyarakat yang memasang bendera dan umbul-umbul di depan rumah. Masyarakat juga biasanya mengagendakan acara lain agar perayaan lebih meriah. Mulai dari acara syukuran hingga berbagai perlombaan.
Kegiatan perlombaan yang diadakan di setiap daerah biasanya berlangsung meriah. Kategori perlombaan umumnya terbagi menjadi beberapa kategori yaitu, ibu-ibu, bapak-bapak, remaja, dan anak-anak.
Beberapa jenis perlombaan yang wajib ada setiap perayaan, seperti lomba balap karung, makan kerupuk, hingga panjat pinang. Melalui perlombaan diharapkan mampu mempererat kebersamaan dan menabah jiwa nasionalisme.
Lomba Pecah Air
Baru-baru ini beredar sebuah video yang memperlihatkan perlombaan di sebuah lingkungan masyarakat. Lomba ini diikuti oleh remaja laki-laki, dengan jenis lomba yaitu memcahkan air menggunakan pelepah daun pisang.
Video ini diunggah oleh salah satu pemilik akun @aziz199331. Pada video tersebut terlihat peserta lomba ditutup matanya menggunakan kain, kemudian mereka berjalan ke depan dengan mata tertutup.
Di depan sudah terdapat plastik yang berisi air digatung pada seutas tali rafia. Tali rafia ini diikat disebuah bambu hingga posisinya terdapat di atas sejajar dengan tinggi peserta.
Bersemangat Hingga Anarki
Awalnya tidak ada yang aneh dengan perlombaan ini, namun saat remaja-remaja tersebut sangat bersemangat untuk memukul plasti berisi air ini. Saking semangatnya hingga mereka bertabrakan.
Tak hanya itu, mereka memukul dengan keras hingga terkesan anarkis. Mereka memukul dengan tidak beraturan, hanya asal saja. Namun beberapa remaja berhasil untuk memecahkan plastik berisi air tersebut, akan tetapi dua orang remaja malah menabrak tembok pagar milik warga hingga roboh.
Tembok Pagar Warga Roboh
Tembok pagar milik warga yang terbuat dari tumpukan batu bata merah ini memang terlihat sudah lama. Sehingga sudah tidak kokoh lagi dan mudah untuk roboh. Apalagi saat remaja tersebut menabrak dan terjatuh bersama tumpukan batu bata merah.
Tak ada luka-luka yang dialami oleh kedua remaja tersebut. Bahkan remaja yang sudah terjatuh dan menabrak tembok itu bangun dengan sendirinya dan masih berusaha untuk memecahkan plastik yang berisi air.
Tuai Gelak Tawa
Sontak hal ini menuai gelak tawa dari penonton yang melihat di pinggir area tersebut. Mereka tertawa terbahak-bahak melihat tingkah pemuda tersebut. Ada beberapa warga juga yang menyuruh anak-anaknya untuk meghindar dari area tersebut. Mereka takut jika anaknya kena pukulan remaja-remaja itu.